Wawancara, sebuah kegiatan yang nggak terlalu saya suka walaupun saya cukup sadar bahwa suatu hari kalau saya ditakdirkan untuk melamar kerja, saya kudu mengikuti proses to the WA to the WAN to the CA to the RA alias WAWAN MARA-MARA… Oh cukup deh garingnya, jaka sembung naik ojek nggak nyambung dhuaarrr. Tentang si wawancara, saya selalu membayangkan di dalam suatu ruangan saya kudu berhadapan dengan si pewawancara, “empat mata bicara padamu tuk katakan apa tujuanmu” *nada lagu disadur dari band d’bagindas*. Saya juga mendapat bayangan untuk ditanyain macem-macem, dinilai, dan kalo salah bakal dihukum nyanyi, eh, yang terakhir enggak ding. Hehe
Suatu ketika, dengan terpaksanya dan dengan memberanikan diri saya mengikuti ujian beasiswa di suatu perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Pada saat itu saya mendaftar di jurusan teknik informatika. Ujiannya nggak tanggung-tanggung cin, udah ada ujian psikologi, ujian mata pelajaran saat SMA, ujian essay, dan yang terakhir? Si wawan mara mara itu tadi. OOHHHHH, are you ready to rock?!
ENG ING ENG, soal demi soal saya kerjakan dengan yaaaahhh cukup enggak baik karena emang soal-soalnya “gak angel blas” #bahasaterbalik dan tibalah waktunya untuk wawan mara mara. Selangkah demi selangkah dengan taburan sedikit slow motion saya berjalan menuju medan wawan mara mara, tap.. tap.. tap.. tap.. 5 meter lagi, 4 meter, 3 meter, 2 meter, 1 meter, daaaannnn saya berbalik arah, mau pipis dulu.
Serius nih, serius, seusai dari toilet, saya kembali berjalan menuju medan wawan mara mara, selangkah demi selangkah, tap… tap… tap… tap… JDERRR, sampailah saya di depan pintu lokasi. Sesuai tips yang saya baca, saya harus ketuk pintu dulu, dan di saat ketemu si pewawancara, saya disarankan untuk bersalaman. Weeeee…, saya ikutin banget nooo, dan sukses, suasana santai didapat. Poin plus. Perlu diketahui, ternyata wawancaranya bukan empat mata melainkan sepuluh mata, alias empat orang langsung dirapel, diwawancarai oleh satu orang.
Setelah menanyai nama kami, pimpinan universitas tersebut mulai menanyai seorang demi seorang dengan pertanyaan yang sama. Jawaban dari mereka-mereka bagus-bagus cin, ada yang bilang punya impian pengen menciptakan program yang bakal memiliki keuntungan setara dengan microsoft karena dia terinspirasi dari Bill Gates *awweennaaakkk*, ada yang bilang pengen punya butik karena emang dia fashionista gitu, ada lagi yang sekedar bilang pengen punya uang banyak, sampe bikin si pewawancara nanya “gimana caranya? Kamu mau ngerampok? Atau ikut-ikut kuis?”, ya begitulah. Dan saya, saya bilang saya pengen suatu saat menciptakan alat yang bisa membantu mewujudkan orang-orang untuk mendapatkan tubuh yang ideal, alat tersebut bernama “BLUETOOTH LEMAK” dengan konsep yang intinya si gendut dapat mengirimkan lemak kepada si kurus melalui bluetooth. Si pewawancara mengatakan “impian yang sangat mulia ya, nanti kalo alatnya sudah ada, ibu pesen ya. Ngomong-ngomong Alda, Alda bisa mendapat pemikiran tersebut, terinspirasi dari siapa?”. Taukah kamu saya jawab apa????? “DORAEMON”. Ahhh, plis, DAMN, kenapa dengan kebegoan ini muncul di saat yang gak tepat banget sihh???…. MENYESAL >_<. Si pewawancara hanya menjawab “oo.., hmmm doraemon”. Semua peserta tertuju ke arah saya, ahhh malunya, dan kayaknya nilai minus sudah di tangan. Tapi beruntung deh, pertanyaan-pertanyaan selanjutnya saya jawab dengan normal. Thx God.
Next part, “saya akan bagikan kertas yang berisi cerita bahasa inggris, nanti tolong kalian ceritakan ke saya”. Mati guwwa. Bahasa inggris jek.. Bahasa Inggrisku mah to the PAS to the PAS to the SAN alias enggak isooooo… Tapi syukurlah Allah SWT sangat menyayangi saya, saya mendapat giliran terakhir dalam menceritakan cerita tersebut, jadi yaaaa bisa nggabung-nggabungin setiap kata dari ketiga teman wawancara saya tersebut. Ckikikikikikik ^^. LANCAAARRR BOOOSSSS.
Last part, “okay, saya rasa kemampuan reading kalian sangat bagus, dan sekarang saya ingin mencoba melihat kemampuan speaking teman-teman. Saya mencoba mewawancarai kalian dengan bahasa inggris karena memang bahasa inggris sangat penting kan?! So, are you ready?!” Begitu kata si wawancara. Makin senam jantung aja ini, gilak, AKU BISSSSAAAAA, AKU JAGOOOOO bahasa inggris #bahasaterbalik. Saya mendapat pertanyaan “Alda, what do you think about success?”. Waaahhh, gampang, gampang… hehe. Tapi, opo yo sukses iku? mati akuuu. Saya mulai menjawab dengan sok-sok jago bahasa inggris “I think success is bla bla bla bla”. Wenaaakkk, lancar. Tapi, eh ada pertanyaan susulan yang saya lupa kaya gimana, tapi yang pasti kebegoan saya muncul lagi, jawaban aneh saya muncul lagi, saya berkata, “……. like that LAHH”. Semua mata tertuju ke saya, semua semnyum simpul menandakan bahwa saya mengeluarkan kebegoan saya lagi. Aaaarrrggghhh, anjrit. Yahh, begitulah keadaan saya saat menghadapi wawan mara mara. Fiuhhh…
O iya, lupa, hasil akhirnya gimana?? Yaaahhh, diterima sih walaupun nggak dapat beasiswa penuh, cuma dapat pengurangan 50%. Syukurlahhh. Tapi pada akhirnya saya melepas perguruan tinggi tersebut karena pengumuman SNMPTN menuliskan saya diterima di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Alhamdulillah :)