Keinget dulu jaman SMA, ketua
OSIS saya selalu berkata “Gampang wii” atau dalam Bahasa Indonesia adalah “Itu
Gampang kok”. Dia selalu berkata seperti itu dan memang hal tersebut cukup
menenangkan bawahannya karena itu berarti bagi dia adalah gampang dan bisa
diatasi. Segala masalah dia hadapi dengan kata “super” itu tadi sehingga yang
dikatakan benar-benar terjadi. Semua jadi gampang.
Bicara mengenai kata super, di
organisasi band saya juga ada orang yang mengeluarkan kata “rileks ae, oyi?!”
atau berarti “rileks aja ya, oke?!”. Dia selalu berkata seperti itu apabila ada
personel yang terlihat bingung dengan lagu atau terlihat nggak santai sehingga
latihan band hingga hari ini pun selalu ternikmati dengan kata super tersebut.
Bahkan dalam keadaan lain misal ada yang curhat sampai menggebu-gebu, kata
super itu selalu berhasil menenangkannya.
Dari kedua cerita tentang kata super
di atas, saya berpikir bahwa semua kata super adalah baik dan menenangkan tapi
ternyata nyatanya enggak kaya gitu.
Saya punya teman yang juga
memiliki kata super yaitu “halahh suwantaaii” artinya “udahlah santai aja”.
That’s good sentence I think, but dia terkadang nggak ngerti dimana harus
mengucapkan kata tersebut dan dia nggak do something setelah mengucapkan
kata-katanya. Saya bikin contoh deh, kaya dialog-dialog di bawah ini.
X : mampus gw, laptop gw tiba-tiba mati, data gw
ilang semua, padahal harus dikumpulin 5 menit lagi #mewek
Y : halah suantai *sambil tidur-tiduran dan nggak bertindak*
X : *makin frustasi, tiduran di rel*
atau kayak gini
X : maag gw kambuh #merintih
Y : halah suantai *sambil nonton TV dan nggak bertindak*
X : *makin sakit perut, pingsan*
atau ekstrimnya kayak gini
X : KEBAKARAAANN….!!!!
Y : halah suantai *sambil ngupil dan nggak bertindak*
X + Y : *buzz, dilalap api*
Ya kira-kira kayak gitu lah letak ketidaktepatannya, tuh kata jadi bukan kata yang menenangkan tapi malah kata yang “omong
doang” kalo nggak tepat waktu dan nggak diikutin dengan tindakan. So, sejak
menemukan hal ini, saya jadi berpikir bahwa “kata-kata tuh emang penting buat
mendoktrin otak, tapi gimanapun bagusnya kata-kata, kalo nggak ada tindakan ya
mending dibuang ke laut aje”
Reja keren ya... Masih bisa bilang "Gampang wi..." atau "Santai wae..." padahal dirinya sendiri juga bingung.
BalasHapusiyo. lebih kerennya lagi dia tetep berusaha ngatasi masalah yang ada. nggak omong doang. TOP wes
BalasHapus