Minggu, 23 Oktober 2011

Kata-kata "SUPER" Menurut Saya...


Keinget dulu jaman SMA, ketua OSIS saya selalu berkata “Gampang wii” atau dalam Bahasa Indonesia adalah “Itu Gampang kok”. Dia selalu berkata seperti itu dan memang hal tersebut cukup menenangkan bawahannya karena itu berarti bagi dia adalah gampang dan bisa diatasi. Segala masalah dia hadapi dengan kata “super” itu tadi sehingga yang dikatakan benar-benar terjadi. Semua jadi gampang.

Bicara mengenai kata super, di organisasi band saya juga ada orang yang mengeluarkan kata “rileks ae, oyi?!” atau berarti “rileks aja ya, oke?!”. Dia selalu berkata seperti itu apabila ada personel yang terlihat bingung dengan lagu atau terlihat nggak santai sehingga latihan band hingga hari ini pun selalu ternikmati dengan kata super tersebut. Bahkan dalam keadaan lain misal ada yang curhat sampai menggebu-gebu, kata super itu selalu berhasil menenangkannya.

Dari kedua cerita tentang kata super di atas, saya berpikir bahwa semua kata super adalah baik dan menenangkan tapi ternyata nyatanya enggak kaya gitu.

Saya punya teman yang juga memiliki kata super yaitu “halahh suwantaaii” artinya “udahlah santai aja”. That’s good sentence I think, but dia terkadang nggak ngerti dimana harus mengucapkan kata tersebut dan dia nggak do something setelah mengucapkan kata-katanya. Saya bikin contoh deh, kaya dialog-dialog di bawah ini.

X : mampus gw, laptop gw tiba-tiba mati, data gw ilang semua, padahal harus dikumpulin 5 menit lagi #mewek
Y : halah suantai *sambil tidur-tiduran dan nggak bertindak*
X : *makin frustasi, tiduran di rel*

atau kayak gini

X : maag gw kambuh #merintih
Y : halah suantai *sambil nonton TV dan nggak bertindak*
X : *makin sakit perut, pingsan*

atau ekstrimnya kayak gini

X : KEBAKARAAANN….!!!!
Y : halah suantai *sambil ngupil dan nggak bertindak*
X + Y : *buzz, dilalap api*

Ya kira-kira kayak gitu lah letak ketidaktepatannya, tuh kata jadi bukan kata yang menenangkan tapi malah kata yang “omong doang” kalo nggak tepat waktu dan nggak diikutin dengan tindakan. So, sejak menemukan hal ini, saya jadi berpikir bahwa “kata-kata tuh emang penting buat mendoktrin otak, tapi gimanapun bagusnya kata-kata, kalo nggak ada tindakan ya mending dibuang ke laut aje”

2 komentar:

  1. Reja keren ya... Masih bisa bilang "Gampang wi..." atau "Santai wae..." padahal dirinya sendiri juga bingung.

    BalasHapus
  2. iyo. lebih kerennya lagi dia tetep berusaha ngatasi masalah yang ada. nggak omong doang. TOP wes

    BalasHapus