Hai Skripsi dan Laporan Magang, kalian istirahat dulu ya, mau curhat dulu…
1,5 bulan ini saya magang, sendirian, di tempat yang nggak ada seorang pun yang saya kenal, dan saya pun kos di tempat yang asing bagi saya. Rasanya benar-benar dituntut mandiri dan bisa beradaptasi. Jujur, di hari pertama saya benar-benar ingin mengibarkan bendera putih tanda “saya nggak sanggup” dan saya berdoa agar semuanya segera selesai.
Hari itu pun tiba, yaitu hari ini, tapi semuanya tiba-tiba terasa terlalu cepat. Saya berpamitan ke orang-orang di kantor dan mereka berkata “kok cepet, nggak terasa”, dan itupun yang saya rasakan, terlalu cepat. Saya melangkah dengan gontai diantara senang dan sedih menuju kos yang sepi karena beberapa penghuninya sudah pulang kampung (karena memang besoknya tanggal merah). Di kos sepiii banget, cuma ada Mbak Tika, seorang yang ramah, baik, pinter, lucu, cantik, rajin sholat dan ngaji, oke singkatnya dia perfect menurut saya. Ketika saya pulang pun, dia sendiri yang ada di kos, rasanya hari ini gak se”happy” yang saya bayangkan sebelumnya. Memori-memori tentang teriakan mereka, senandung-senandung mereka, cerita-cerita mereka, dan apapun tentang mereka berputar di otak saya, ternyata saya harus terpaksa meninggalkan cerita bersama mereka di saat saya mulai dapat beradaptasi. Dari Mbak Tika, saya mendapat pesan “Ati2 ya Daaa, gud luck kuliahnya, kalo waktu luang mampir ke sini”. Sumpehhh makin sedih guwehhh T___T , nggak tega pula rasanya ninggal beliau sendirian di kos hari itu, mana kayaknya lagi sakit pula T___T.
Bicara tentang pesan, saya mendapat pesan yang menurut saya special, dari Mbak Putri, “Just be different one for being someone special”. Kenapa saya rasa itu pesan special? Soalnya saya nggak tahu kenapa dia tiba-tiba ngasih pesan gitu dan saya rasa itu “mengena” karena kayaknya memang saya belum menjadi “different one”. Special thanks buat Mbak Putri yang sering tiba-tiba dewasa dan tiba-tiba childish. Kaget sih dapat pesan kayak gitu, tapi tetep special makasih atas pesan Mbak Putri…
Cuma 2 ya?
Ada sih mbak-mbak yang lain… Mbak Pinta, seorang yang ramah banget, belum delivered, masih pending. Mbak Yunita, seorang yang murah senyum banget, saya lupa nggak nanya nomornya, tapi yang pasti saya sudah pamit dan dia bilang, “Yahh, Rabu besok pulang? Cepet’e”. Mbak Binti, dia baru nikah, masih di rumahnya dan saya belum sempat ketemu, mau SMS pamitan kok takut ganggu, lewat tulisan ini aja deh ya (kalo baca). Mbak Tutik, Mbak Meil, dan Mbak Wita, sumpah jarang ketemu jadi nggak terlalu kenal. Haha… maap, but nice to meet you J
Okelah itu cerita nggak penting dari saya, 1,5 bulan yang ternyata terlalu singkat untuk suatu canda tawa. Saya akui, saya bukan sekedar belajar bekerja di kantor, tapi belajar banyak hal dari pergaulan kantor dan kos. Makasih atas segala pelajaran yang mengalir dengan sendirinya… see you my office, see you my room, see you my patner in my office, see you my new sisters… J