Saya turut berduka cita atas
kejadian di Tugu Tani, semoga korban mendapat tempat terindah di sisi-Nya dan
keluarga korban diberi ketabahan. Amin
"9 orang TEWAS & 3 orang lagi
dalam keadaan kritis, berkendara dlm pengaruh alcohol & shabu, merusak fasilitas
umum dan itu semua cuma di tuntut 5 tahun penjara saja.
Anak Kecil yang nyolong Sandal
ajah di tuntut 9 tahun penjara. Nenek dari keluarga miskin ngambil buah cokelat
yang udah jatuh ajah dituntut 15 tahun penjara. Klo AFRIANI SUSANTI Di tuntut 5
tahun kayaknya hukum Indonesia sedang sakit"
Semoga hukum negara saya tercinta
segera sehat.
Saya nggak akan bicara tentang
kronologis kejadian, sudah terlalu banyak yang membicarakannya. Saya di sini cuma
mau nulis tentang perasaan saya walaupun saya yakin kalau tulisan saya ini terbaca
bisa menimbulkan provokatif baru bagi pembaca berita kecelakaan Tugu Tani. Saya
sedih sesesedih-sedihnya saat pertama membaca berita kecelakaan tersebut, 12
orang nggak bersalah ditabrak oleh sebuah mobil yang pengemudinya baru saja
berpesta barang haram apalagi kabarnya si pelaku sempat marah dan ngeyel saat
ditegur oleh seseorang yang hampir ditabraknya. Well, sekarang saya sadar,
namanya aja orang mabuk, wajar banget dia nggak mau disalahin.
Email saya yahoo dan setiap halaman awalnya selalu ada berita terupdate termasuk tentang kelanjutan kasus Afriani, secara nggak sengaja saya selalu membaca, tapi selalu ada rasa miris saat saya membaca komentar-komentar di bawahnya. Mereka berkata gendut, gajah, badak, paus bengkak, perkosa aja sampai mati, tonjok aja, bakar, dan hujatan lainnya. Miris.
Email saya yahoo dan setiap halaman awalnya selalu ada berita terupdate termasuk tentang kelanjutan kasus Afriani, secara nggak sengaja saya selalu membaca, tapi selalu ada rasa miris saat saya membaca komentar-komentar di bawahnya. Mereka berkata gendut, gajah, badak, paus bengkak, perkosa aja sampai mati, tonjok aja, bakar, dan hujatan lainnya. Miris.
Saya bukan pengacara, teman, kerabat, atau siapa-siapanya Afriani, saya nggak kenal, saya juga sedih melihat korban berjatuhan karena kelalaiannya, tapi saya merasa kesedihan ini bertambah saat banyak komentar yang kurang manusiawi seperti itu. Bahkan parahnya sekarang foto-foto Afriani banyak diedit dan dijadikan bahan candaan, orang tuanya pun ikut dihujat dengan dalih tidak bisa mendidik anak dengan benar. Sadis banget nggak sih?! Setahu saya di agama saya dan pastinya di semua agama nggak ada tuh ajaran menghujat. CMIIW deh kalo di agama kamu diperbolehkan menghujat. Mereka yang notabene adalah keluarga dekat korban aja nggak menghujat kenapa kita yang bukan siapa-siapa harus menjadi sosok yang sok selalu benar dan menghujat semau kita sih?! Daripada nyari kesalahan orang, rasanya membantu keluarga korban mungkin dengan menggalang dana akan lebih indah akhirnya.
Saat ini, saya berharap hukum Indonesia sehat dan pelaku dihukum dengan hukuman setimpal dan media benar-benar mencari berita yang bermutu bukan hanya berlomba-lomba menyoroti Afriani dan menjadikannya berita yang sensasional sampai akhirnya tanpa sengaja memprovokasi masyarakat. Dia diteriaki sebagai pembunuh dan lain-lain, dihujat macam-macam, diberitakan macam-macam sementara teman-teman pesta ekstasinya yang juga ada di dalam mobil dan bahkan tidur nyenyak tidak terlalu diperhatikan. Damn. Apes banget emang si Afriani. Padahal kalau dilihat lagi, rasanya sulit banget hidup dia. Ayahnya sudah meninggal kan?! Dia harus kerja freelance kan?! Dia belum punya pasangan sampai dia mendaftar di biro jodoh kan?! Dengan perawakan seperti itu, adakah percaya diri dalam dirinya? Dan pada akhirnya dia mendapat pelarian yang salah dalam dunia yang gemerlap hingga pada hari Minggu dia mendapat dampak yang parah yaitu menjadi tersangka kecelakaan maut di Tugu Tani.
So, sekarang nggak usah nambah penderitaan dia dengan menjadikan diri kita ababil dan memberinya hujatan yang nggak manusiawi, kasihan keluarganya juga, pasti ngrasa diinjak-injak. Kalo memang merasa simpati dengan korban kecelakaan Tugu Tani, tolong lah bukan dengan cara menghujat, bantulah aja keluarga korban, kalo memang nggak bisa berbuat banyak, ya sudahlah lebih baik saat ini kita bersegera mendoakan korban agar mendapat tempat terindah di sisi-Nya, mendoakan negara ini agar hukumnya sehat sehingga tersangka segala kasus mendapat hukuman yang setimpal, serta mendoakan agar kita semua mendapat yang terbaik terhindar dari segala sesuatu yang mengandung maksiat. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar